Sunday, October 25, 2009


Kopi Memperlambat Penyebaran Penyakit Liver

Nurul Ulfah - detikHealth


Washington, Setelah terbukti meningkatkan kemampuan otak, membunuh bakteri di mulut dan mencegah infeksi saluran kemih, peneliti menemukan satu lagi manfaat kopi. Kopi terbukti bisa memperlambat penyebaran penyakit liver atau hepatitis C.

Sebanyak 766 pasien penyakit liver (hepatitis C) dilibatkan dalam studi tersebut. Mereka diminta peneliti untuk mengonsumsi kopi, teh hijau dan teh hitam. Selama 4 tahun studi, pasien pun dimonitor keadaannya setiap 3 bulan sekali. Biopsi liver diambil pada bulan ke-18 dan tahun ke 3,5 untuk mengetahui progres dari penyakit liver.

Setelah studi selesai, peneliti menarik kesimpulan bahwa pasien yang minum tiga gelas kopi tiap harinya bisa memperlambat penyebaran penyakit liver hingga 53 persen. Sementara itu, teh hijau dan teh hitam justru tidak memiliki efek apa-apa. Hasil penemuan ini rencananya akan dipublikasikan dalam Journal Hepatology bulan November mendatang.

"Memberikan kopi pada penderita hepatitis C dalam jumlah banyak ternyata bisa memperpanjang umur seseorang yang sudah memiliki penyakit hepatitis C kronis. Namun faktor lain seperti obat-obatan juga sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan," jelas Neal Freedman dari U.S. National Cancer Institute seperti dikutip dari Healthday, Senin (26/10/2009).

Saat ini, virus hepatitis C atau Hepatitis-C Virus (HCV) menginfeksi sekitar 3 juta warga Amerika. Virus ganas ini berkembang tanpa ada ciri-ciri yang terdeteksi, sehingga sering disebut sebagai silent killer. Berdasarkan US Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 8.000 hingga 10.000 orang pun meninggal dunia tiap tahunnya.

Di Indonesia sendiri diperkirakan ada 7 juta orang yang mengidap virus ini, namun hingga kini belum ada vaksin yang bisa mencegah penularannya karena sifat virusnya yang sangat mudah bermutasi.

Thursday, October 22, 2009

Jumat, 23/10/2009 09:14 WIB
Kopi, Teh dan Anggur Cegah Infeksi Saluran Kemih

Nurul Ulfah - detikHealth


Jakarta, Kabar baik bagi orang yang suka minum kopi, teh dan anggur. Pakar kesehatan mengatakan minuman itu bisa mencegah infeksi saluran kemih. Sedangkan jus apel tidak baik untuk urin.

Beruntung pula bagi pria, karena kelenjar prostat yang terdapat di alat kelaminnya adalah benteng pertahanan masuknya bakteri di saluran kemih.

Hal itu disampaikan oleh Dr. dr. Parlindungan Siregar SpPD.KGH, dalam acara seminar 'Waspadai Efek Dehidrasi Terhadap Kesehatan di Hotel Akmani, Jakarta, Kemis (22/10/2009).

"Kopi, wine, teh, dan minuman teh atau jus sitrus bisa meningkatkan ekskresi (pengeluaran) urin. Dan ekskresi yang tinggi bisa mencegah infeksi saluran kemih," ujar Parlindungan.

Menurutnya, kopi bisa mencegah dan mengurangi batu kantung kemih sebanyak 10 persen, teh 14 persen dan anggur 39 persen.

Parlindungan menjelaskan, ketika ekskresi meningkat, regulasi osmotik dalam tubuh pun akan meningkat. Hormon ADH (Anti Diuretik) lalu akan menurun dan membuat volume urin meningkat.

"Ketika volume urin meningkat, kemampuan antibakteri dalam saluran kemih pun meningkat, dan penyakit batu kantung kemih pun bisa dicegah," jelasnya.

Dijelaskan, urin yang bagus adalah yang warnanya kuning transparan hampir putih, pH netral dan tidak berbau. Harusnya dalam 24 jam, urin dalam tubuh keluar sebanyak 2 liter.

"Jadi, untuk mengeluarkan urin sebanyak itu, tubuh seharusnya minum air lebih banyak lagi dari 2 liter," ujar Parlindungan.

Selain kopi, teh atau wine, minuman lain yang menurut Parlindungan baik untuk mencegah infeksi saluran kemih adalah bir.

"Minum bir juga bagus, tapi ada kontraindikasinya, yaitu meningkatkan asam urat," jelas dokter spesialis penyakit dalam di RSCM itu.

Ada minuman yang baik, ada juga yang sebaiknya dihindari. Menurut studi yang dilakukan Parlindungan, ternyata jus apel tidak baik untuk urin.

"Meskipun apel punya kandungan vitamin yang baik, tapi ternyata bisa meningkatkan risiko batu hingga 35 persen," jelas Parlindungan.

Fakta lainnya yang dibeberkan Parlindungan adalah soal risiko terkena batu ginjal antara pria dan wanita, yang ternyata lebih banyak dialami wanita.

"Saluran uretra pria lebih panjang daripada wanita. Pria juga punya kelenjar prostat, yang ternyata bisa mengeluarkan zat antibiotik untuk melawan infeksi bakteri. Dua perbedaan itu membuat pria lebih sedikit terkena infeksi saluran kemih. Beruntunglah jadi pria," jelas Parlindungan.

Infeksi saluran kemih bisa membuat fungsi ginjal berkurang, rasa sakit setelah kencing dan juga batu ginjal.

"Kalau wanita sudah ada gejala sakit setelah kencing, harus segera diperiksakan. Dan kalau pria juga mengalami itu, hati-hati bisa jadi pertanda kanker prostat," tuturnya.

Untuk itu, membiasakan diri minum air putih 2-3 liter sehari atau sekitar 8-10 gelas (ukuran gelas 250 ml) setiap hari bisa mengurangi risiko infeksi saluran kantung kemih.

"Tapi untuk orang lanjut usia justru sebaliknya ya. Jangan sering-sering minum air, cukup 1,5 liter saja sehari," ucap Parlindungan.

Kelebihan air pada orang lanjut usia ternyata bisa membuat natrium dalam tubuhnya berkurang dan mengalami gejala yang disebut Hiponatrium. Ketika natrium berkurang, tubuh menjadi lemas dan ngantuk.

"Biasanya kalau orang ngantuk atau lemas, apalagi orang tua, gampang kesandung dan akibatnya bisa patah tulang," paparnya.

(fah/ir)

Tuesday, October 13, 2009

Keladitikus Teruji Antileukemia

LEUKEMIA BAGAI PEMBUNUH BERDARAH DINGIN. TANPA PENGOBATAN, SEBULAN USAI DIAGNOSIS PENDERITA LEUKEMIA MEREGANG NYAWA. ITU KARENA SEL DARAH PUTIH RUSAK SEHINGGA GAGAL MENJAGA KEKEBALAN TUBUH. KELADITIKUS TERBUKTI ANTILEUKEMIA.

Dr Christiani Tumilisar MS dari Jurusan Biologi Universitas Negeri Jakarta membuktikan keampuhan keladitikus mengatasi proliferasi atau pertumbuhan sel kanker. Dalam uji praklinis itu Christiani menggunakan sel kanker K-562 atau kanker darah putih alias leukemia. Bagian tanaman yang digunakan adalah umbi dan daun keladitikus

Mula-mula Christiani mencuci bersih daun dan umbi Typhonium flagelliforme. Ia memperoleh daun dan umbi dari tanaman yang dibudidayakan sendiri secara organik di Jelambar, Jakarta Barat. Umur tanaman 4 bulan. Setelah bersih, barulah Christiani mengeringanginkan bahan selama sepekan. Tujuan pengeringanginan agar kandungan air dalam daun dan umbi berkurang sehingga proses ekstraksi sempurna.

Doktor Biologi itu memblender keduanya secara terpisah. Ia mengekstraksi masing-masing 25 g daun dan umbi dengan 200 ml etanol berkadar 96%. Uji fitokimia pada hasil ekstraksi itu bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa dalam keladitikus. Hasilnya pada daun terbentuk warna kuning yang berarti mengandung kuinon, hijau (steroid), dan merah (triterpenoid). Sementara umbi mengandung selain steroid, triterpenoid, dan saponin. Untuk menghilangkan etanol digunakan evaporator vakum pada suhu 600C sampai pelarut tak lagi menetes.
Terdesak

Leukemia yang dalam bahasa Yunani berarti darah putih merupakan salah satu tipe kanker yang menyerang sel darah putih. Menurut dr Zen Djaja di Malang, Jawa Timur, pembelahan leukosit alias sel darah putih yang tak terkendali menjadi pertanda leukemia. Dampaknya kadar hemoglobin alias sel darah merah anjlok di bawah kisaran normal, 10-12 mg/dl.

Padahal, sel darah merah ibarat gerbong kereta yang mengangkut karbondioksida dari sekujur tubuh ke paru-paru untuk dibersihkan. Darah merah mengangkut pula okisgen ke seluruh bagian tubuh. Bila pasokan oksigen berkurang, penderita leukemia merasa lemah, sulit bernapas, denyut jantung meningkat, dan pucat.

Sel darah putih yang tidak terkendali itu menjadi sel abnormal, tidak berfungsi, dan kemudian menjadi sel kanker. Menurut dr Henry Naland Sp.B Onk, dokter spesialis bedah onkologi di Jakarta, onkogen alias gen pembawa kanker di kromosom sel terdapat di hampir semua manusia. Kekebalan tubuh yang prima menjadi benteng untuk mencegah timbulnya kanker.

Namun, adanya zat karsinogen 'membangunkan' sel kanker yang tertidur menjadi sel ganas. Faktor-faktor pemicu timbulnya kanker antara lain makanan berkadar lemak tinggi, rokok, stres, keletihan fisik, pencemaran lingkungan, dan faktor keturunan. Prevalensi leukemia mencapai 1-2 orang per 100.000 penduduk. Henry mengatakan jika penderita leukemia tidak segera diobati, sebulan pascadiagnosis meninggal dunia.
Sitotoksik

Melalui riset in vitro, Christiani membuktikan bahwa pemberian ekstrak daun dan umbi keladitikus menghambat pertumbuhan sel kanker. Sebanyak 0,0001416 g ekstrak daun keladitikus/ml darah menghambat 48,83% sel kanker (lihat tabel). Semakin tinggi ekstrak daun diberikan, semakin tinggi kemampuan menghambat pertumbuhan sel kanker. Namun, pada dosis tertentu kemampuan penghambatan ekstrak daun justru menurun. Pada umbi semakin tinggi konsentrasi, kian tinggi pula kemampuan menghambat pertumbuhan sel kanker.

Menurut Christiani, kemampuan ekstrak daun menghambat mengganasnya sang kanker karena kandungan senyawa golongan steroid, kuinon, dan triterpenoid. 'Steroid dan triterpenoid berefek antiinflamasi, analgesik, dan sitotoksik,' tutur doktor alumnus Institut Pertanian Bogor itu. Senyawa itu juga mempunyai aktivitas antibakteri dan antivirus.

Triterpenoid bekerja dengan menghambat kerja enzim DNA topoisomerasie. Enzim itu berperan dalam proses replikasi dan proliferasi sel kanker. Terhentinya enzim itu bekerja membuat proses dalam sel terhenti dan menyebabkan kematian sel kanker. Lina Mardiana, herbalis di Yogyakarta, dan Maria Andjarwati, herbalis di Jakarta, mengatakan daun dan umbi keladitikus selama ini telah dimanfaatkan sebagai pengobatan kanker, termasuk kanker darah. Hasil riset Christiani meneguhkan bahwa keladitikus antikanker leukemia. (Faiz Yajri)http://www.trubus-online.co.id/

NB:
1.Untuk Leukemia, herbalnya selain Keladi Tikus adalah Tapak Dara.
2. Jika memerlukan ektrak herbal tsb silahkan contact 081310343598 atau budiprakoso98@gmail.com


Perkasa Karena Purwoceng
Oleh trubusid
Jumat, Oktober 10, 2008 07:12:50



Daun dan batang purwoceng terbukti meningkatkan kadar hormon testosteron sekaligus libido. Ratusan tahun silam, nenek moyang kita sudah menggunakannya sebagai afrodisiak dan mengembalikan energi setelah seharian bekerja.

Itu yang mendorong dr Taufiq R Nasihun Sp And, dokter di Semarang, Jawa Tengah, membuktikannya. Dokter spesialis andrologi itu menguji purwoceng secara praklinis dengan jasa tikus putih sprangue dawley. Taufiq mengelompokkan satwa pengerat itu dalam 6 grup masing-masing 10 ekor. Mereka adalah tikus jantan, tengah pubertas, dan dewasa-berumur 90 hari. 'Saat itu hormon testosteron sedang tinggi-tingginya,' kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang itu.

Kelompok ke-1 hingga ke-6 berturutturut diberi larutan 2 ml akuades, 25 mg purwoceng, 50 mg purwoceng, 25 mg pasak bumi, 50 mg pasak bumi, dan 25 mg purwoceng dan pasak bumi. Pasak bumi Eurycoma longifolia juga merupakan afrodisiak alias perangsang daya seksual. Taufiq memberikan minuman itu setiap hari selama sepekan secara oral.
Tinggi testosteron

Hasil uji praklinis itu, testosteron tikus yang diberi 50 mg purwoceng meningkat paling tinggi: 125%. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Organ penghasil testosteron adalah testis pada jantan dan indung telur pada betina. Testis memproduksi testosteron sepanjang hidup. Jantan dewasa menghasilkan testosteron 20 kali lebih banyak daripada betina dewasa. Produksi hormon itu diatur oleh kelenjar hipofisis.

Karena pengaruh hormon itulah kaum pria bersuara rendah, berotot gempal, dan tumbuh kumis. Testosteron penting untuk kesehatan baik bagi jantan maupun betina. Fungsinya antara lain meningkatkan libido, energi, fungsi imun, dan perlindungan. Selain meningkatkan testosteron hingga 125%, dosis 50 mg purwoceng juga mendongkrak hormon luteinizing hingga 29,2%.

Luteinizing merupakan hormon yang diproduksi hipofisis anterior di otak. Perannya merangsang sel-sel dalam testis untuk memproduksi testosteron. 'Itu berarti purwoceng memberikan efek langsung dan tak langsung sebagai afrodisiak,' kata Taufi q. Secara tak langsung berarti tanaman anggota famili Apiaceae itu menjaga kaum pria awet muda sekaligus bervitalitas tinggi. Itulah idaman para pria.

Kelompok tikus yang diberi campuran 25 mg purwoceng-pasakbumi juga meningkat kadar testosteronnya hingga 196,3%. Namun, kadar hormon luteinizing hanya terkatrol 2,5%. Menurut dr Paulus Wahyudi Halim, herbalis di Tangerang, Provinsi Banten, kebugaran tubuh mempengaruhi aktivitas seksual. 'Herbal dapat membantu aktivitas seksual itu selama gangguan pada tubuh bersifat temporer, bukan permanen,' ujar dokter alumnus Universita Degli Studi Padova, Italia, itu.

Mengapa kerabat pegagan itu tokcer meningkatkan testosteron? Pimpinella alpina mengandung sterol, furanokumarin bergapten, isobergapten, dan sphondin. Senyawa-senyawa aktif itu banyak terdapat di batang dan akar. Senyawa yang disebut pertama, dalam tubuh akan dikonversi menjadi testosteron. Sedangkan senyawa aktif lain merangsang susunan saraf pusat untuk memproduksi hormon luteinizing.
Klinis

Taufiq juga melakukan uji toksisitas purwoceng. Tanaman yang tumbuh di dataran tinggi itu relatif aman dikonsumsi. Penggunaan dosis setinggi-tingginya- men-capai 600 mg per hari-pada tikus selama 14 hari, tak menimbulkan efek samping. Setelah uji praklinis pada hewan percobaan, Taufiq juga melakukan uji klinis pada manusia. Ia memberikan larutan purwoceng kepada 40 responden berusia minimal usia 40 tahun.

Penelitian Taufiq beserta sejawatnya Prof Dr dr Susilo Wibowo Sp And, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, itu membagi 40 pria usia di atas 40 tahun ke dalam 2 kelompok. Kelompok pertama merupakan plasebo yang mengkonsumsi kapsul kosong. Tentu mereka tak tahu isinya. Sedangkan kelompok kedua diberi kapsul ekstrak purwoceng berdosis 50 mg/hari selama 15 hari.

Hasil penelitian itu menunjukkan kelompok pria yang mengkonsumsi ekstrak purwoceng mengalami kenaikan kadar hormon luteinizing dan indeks androgen bebas, serta memperbaiki defi siensi androgen. Pria dewasa sehat mempunyai indeks androgen bebas 30-150. Di bawah angka itu, terjadi defisiensi testosteron.

Temuan itu menggembirakan, terutama bagi para pria berusia 40-50 tahun. Mereka rentan amiltauson alias penurunan kadar testosteron antara lain lantaran polusi lingkungan yang bersifat estrogenik. Survei perusahaan obat kenamaan menyebutkan, lebih dari 20% pria Asia mengalami disfungsi ereksi. Penyebabnya antara lain ritme kerja yang cepat, konsumsi makanan siap saji, dan polusi.

Lina Mardiana, herbalis di Yogyakarta, meresepkan purwoceng untuk beragam pasien seperti disfungsi ereksi dan varikokel. Kepada pasien varikokel-varises pada kantong kemaluan-Lina meresepkan purwoceng, jahe merah, lada hitam, dan kayumanis. Menurut Lina bila rutin mengkonsumsi kapsul berbahan campuran itu pasien sembuh varikokel. Purwoceng tumbuh di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, dan Pegunungan Pangrango, Jawa Barat.

Selain seduhan atau rebusan bahan segar, di pasaran juga terdapat produk purwoceng siap konsumsi. PT Jamu Jago, misalnya, merilis Purwoceng Plus dalam bentuk serbuk, kapsul, dan cair. Pada produk cair, ramuan purwoceng dilarutkan dalam madu. Menurut Griyo Sujono, kepala Departemen Pemasaran PT Jamu Jago, penderita hipertensi sebaiknya tak terlalu banyak mengkonsumsi purwoceng karena dapat meningkatkan tekanan darah. (Andretha Helmina)- http://www.trubus-online.co.id/members/ma/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=11&artid=1928

NB: SehatHerbal.Com menyediakan Kapsul Purwoceng 100%, harga 100rb/45 kpsul. Pemesanan : 081310343598 atau budiprakoso98@gmail.com

Wednesday, October 7, 2009



Melati Untuk Obat Radang Mata


JAKARTA--Bunga melati putih atau yang memiliki nama latin Jasminum sambac L merupakan jenis tanaman hias yang dapat tumbuh subur hampir di setiap wilayah Indonesia. Tanaman itu biasa dijadikan sebagai simbol nasional karena bunganya dikaitkan dengan berbagai tradisi dari banyak suku di negara ini.

Selain sebagai tanaman hias, bunga melati juga memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai hiasan dalam pernikahan, tabur bunga dalam kematian, aroma terapi dan oleh sebagian masyarakat di Jawa Tengah biasa digunakan untuk mengobati sakit mata seperti radang dan mata merah.

Berdasarkan penelusuran literatur ternyata belum ditemukan penelitian dan publikasi ilmiah tentang potensi serta kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam bunga melati dan berpotensi sebagai obat radang mata. Hal itu kemudian mengilhami empat mahasiswa Pendidikan IPA Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk melakukan penelitian lebih jauh terhadap bunga berwarna putih tersebut.

Keempat mahasiswa itu antara lain, Sri Astuti, Yuni Puspita Sari, Apry Kuswanti dan One Anna Rahayu dari jurusan pendidikan IPA FMIPA UNY. Melalui siaran pers yang diterima redaksi Republika, Rabu (7/10), dinyatakan penyakit radang mata banyak di derita oleh penduduk Indonesia. Penyakit itupun juga merata terjadi di berbagai wilayah di Indonesia yang menyerang hampir semua umur.

Penyebab utama munculnya penyakit itu adalah karena mikroba patogen yang masuk ke dalam mata. "Telah diketahui bahwa melati dapat digunakan sebagai obat dari berbagai penyakit. Diantaranya untuk menghentikan ASI yang keluar berlebihan, bengkak akibat sengatan lebah, demam dan sakit kepala, sesak nafas serta mengobati sakit mata. Tetapi, hingga saat ini belum ada peneitian resmi yang mengkaji khasiat melati untuk obat mata tersebut,'' papar Sri Astuti.

Menurutnya, melati putih memiliki karakteristik dengan rasa pedas, manis, sejuk serta berwarna putih. Berdasarkan penelitian yang dilakukan timnya diketahui bahwa, kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam bunga melati adalah asam format, asam benzoat, linalool, asam salicylat, bernzyl linalool ester, methyl linalool, indol, phytol, isophytal, serta beberapa senyawa lainnya.

Penelitian itupun dilakukan secara bertahap. Pertama, kata dia, bunga melati yang sudah dibersihkan dan dipisahkan dari kelopaknya selanjutnya dikeringkan selama 2 minggu dengan diangin-anginkan. Setelah kering kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender dan dimasukkan ke dalam botol untuk ditambahkan pelarut metanol teknis lalu diekstraksi selama 3 x 24 jamuntuk mengisolasi senyawa yang terkandung dalam bunga melati.

Hasil dari ekstraksi disaring dan berbentuk cairan berwarna hijau tua lalu diuapkan dengan menggunakan evaporator untuk memisahkan antara metanol teknis dengan ekstrak melati.

Penelitian mengenai kajian pendahuluan potensi bunga melati sebagai obat radang mata itupun kata Astuti, bertujuan untuk mengetahui senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai obat radang mata yang disebabkan oleh mikroba dari bunga melati dan juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang peranan penting dari bunga melati.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorim IPA dan Laboratorium Kimia Organik FMIPA UNY menggunakan larva udang dengan metode Brine Shrimp Lethality Test. Hasil ekstrak dari bunga melati diambil 50 mg, selanjutnya dibuat pelarutan dan pengenceran dengan konsentrasi 0 ppm, 10 ppm, 100 ppm dan 1000 ppm.

Pengujian dilakukan dengan memasukkan 30 ekor larva Artemia salina yang berumur 24 jam tersebut ke dalam botol yang telah berisi 2,5 mililiter air laut sintetis dan 2,5 mililiter larutan konsentrasi. Botol tersebut haruslah berwarna gelap supaya larva udang tidak terkena cahaya matahari langsung karena dapat membuat daya tahan larva lebih menurun.

Setelah 24 jam, jumlah larva yang mati dihitung dengan menggunakan kaca pembesar. Pada Artemia salina yang berada pada kontrol mulai mati sejak pengamatan pada jam ke 20. Sedangkan Artemia salina pada tabung uji 10 ppm mulai menunjukkan mortalitas pada jam ke empat.

Hal ini menunjukkan, Artemia salina yang mati pada kontrol disebabkan karena daya tahannya yang sudah menurun terhadap faktor-faktor yang tidak bisa dikontrol. Sedangkan, pada tabung uji yang diberi ekstrak,Artemia salina sudah mulai mati sejak awal pengamatan.

Hal ini membuktikan Artemia salina mati disebabkan oleh sifat antimikrobia dari ekstrak melati. ''Semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka sifat antimikrobanya akan semakin tinggi,'' tegas Astuti. yli/rin
http://republika.co.id/berita/80697/Melati_Untuk_Obat_Radang_Mata

Lima Manfaat Tempe

Selasa, 6 Oktober 2009 | 13:03 WIB

KOMPAS.com - Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa tempe adalah makanan sehat. Dibanding makanan lain yang terbuat dari kedelai, tempe dibuat dari kedelai utuh. Itu yang membuat tempe jadi unik dengan manfaat sebagai berikut:

1. Tinggi serat
Satu sajian tempe mengandung serat yang sangat tinggi. Serat ini dibutuhkan untuk kesehatan saluran pencernaan sekaligus mencegah aneka penyakit kronis di masa depan.

2. Mudah dicerna
Tempe adalah pilihan makan yang baik untuk orang yang punya kesulitan mencerna makanan berprotein tinggi yang berasal dari tumbuhan seperti kacang-kacangan. Proses fermentasi tempe membuat kacang kedelai dalam tempe menjadi lebih lembut karena enzim yang diproduksi ragi sebelumnya sudah mencerna nutrisi yang ada di biji kedelai.

Jamur Rhizopus dalam tempe memproduksi enzim phytase yang mencerna phytates, sehingga meningkatkan penyerapan mineral seperti zinc, besi, dan kalsium. Proses fermentasi juga mengurangi oligosakarida yang membuat kacang kedelai susah dicerna. Penelitian membuktikan, tempe tidak menyebabkan kembung.

3. Bagus untuk pola makan rendah garam
Tidak seperti makanan produk kedelai yang difermentasi seperti miso yang cenderung sangat asin, tempe sangat rendah garam, sehingga aman dikonsumsi orang yang harus mengurangi garam.

4. Mengandung antibiotika alami
Jamur Rhizopus memproduksi zat antibiotika alami untuk melawan sejumlah organisme merugikan. Zat antibiotika alami dalam tempe ini bisa jadi obat untuk disentri bila dikonsumsi setiap hari.

5. Bagus untuk diabetesi
Protein dalam tempe bagus untuk pasien diabetes yang sering bermasalah dengan sumber protein hewani. Protein dan serat dalam tempe juga dapat mencegah kenaikan gula darah dan menjaga kadar gula darah tetap terkontrol. (GHS/diy)
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/10/06/13033343/lima.manfaat.tempe

Thursday, October 1, 2009

Khasiat Mengkudu


Kadar air buah Mengkudu sekitar 52 persen. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui elemen apa Baja yang terdapat di dalam Mengkudu. Studi dan penelitian tersebut telah menunjukkan adanya zat-zat menarik di dalam sari buah Mengkudu, meskipun belum semuanya teridentifikasi. Baru pada tahun 1993, seorang peneliti (Helen Sim), dalam tesis masternya yang berjudul The Isolation and Characterization of A Fluores­cent Compound From The Fruit of Morinda citrifolia: Stud­ies on 5-ht Receptor System melaporkan adanya zat-zat di dalam buah Mengkudu yang tidak dikenal oleh dia maupun teman-temannya. Sebagian besar zat-zat tersebut berhubungan dengan kesehatan dan telah dibuktikan hanya terdapat di dalam buah Mengkudu.

Berikut ini adalah manfaat-manfaat lainnya dari buah Mengkudu yang sudah terbukti secara ilmiah.
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Penyelidikan klinis yang dilakukan oleh Dr. Schechter (Institut Pengobatan Alami di California) menghasilkan data-data penting tentang kemampuan sari buah Mengkudu, di antaranya yaitu merangsang produksi sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam melawan penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama makrofaset dan limfosit dari sel darah putih; menun­jukkan efek anti bakteri; mempunyai efek anti rasa sakit/nyeri (analgesik); menghambat pertumbuhan sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan fungsi sel-sel yang abnormal.

Mona Harrison, MD dari Boston University School of Medicine dan direktur medis pada D.C. General Hospiial,USA melaporkan bahwa Mengkudu meningkatkan fungsi kelenjar tiroid dan kelenjar timus, yang dipercaya bertindak melawan infeksi dan masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.

Menormalkan Tekanan Darah

Menurut Neil Solomon, MD.PhD, peneliti masalah kesehatan dari Amerika melaporkan bahwa buah Mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi normal.

Hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi rendah (hipotensi yang abnormal). Namun demikian, scopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak pernah ditemukan kasus di mana tekanan darah normal turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah (hipotensi).

Para ahli dari Universitas Stanford, Universitas Hawaii, University of California (UCLA), Union Col­lege of London, Universitas of Meets di Perancis yang telah mempelajari Mengkudu setuju bahwa tanaman ini berperan menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus.

Percobaan klinis sederhana yang dilakukan oleh Scott Gerson, MD (dari Mt. Sinai School of Medicine di New York) menunjukkan bahwa banyak pemakai Mengkudu melaporkan bahwa tekanan darah mereka menjadi tinggi bila berhenti minum sari buah Mengkudu, dan kembali normal bila mengkonsumsi sari buah Mengkudu secara teratur.

Melawan Tumor dan Kanker

Sebuah makalah menarik yang dihadirkan pada pertemuan tahunan American Association fin. Cancer Research ke-83 di San Diego, California, tahun 1992 adalah “Aktivitas Anti-tumor Morinda citrifolia pada Lewis Lung Carcinoma yang Disuntikkan pada Tikus.” Dalam penelitian ini, tikus-tikus percobaan diberi suntikan Lewis Lung Carcinoma aktif (sejenis kanker). Semua tikus yang tidak mendapatkan perawatan dengan Mengkudu mati dalam 9-12 hari akibat kanker. Sedangkan tikus-tikus yang mendapat perawatan dengan Mengkudu mampu bertahan hidup 105 persen hingga 123 persen lebih lama (40 persen dari tikus-tikus percobaan tersebut hidup hingga 50 hari atau lebih). Studi ini diulangi beberapa kali dan setiap kali Mengkudu terbukti secara signifikan memperpanjang umur-umur tikus yang terkena kanker dibanding dengan tikus-tikus yang tidak dirawat dengan Mengkudu. Singkatnya, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Mengkudu dapat menghambat pertumbuhan tumor.

Setahun kemudian jurnal Cancer Letters (vol.3, tahun 1993) melaporkan penemuan zat anti kanker/damnacanthal dalam ekstrak Mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.

Ada beberapa kasus pasien kanker yang mengkonsumsi sari buah Mengkudu dan menjadi sembuh, antara lain kasus pasien Dr. Harrison (D.C. General Hospital), yang menderita kanker hati dan pemhengkakan perut yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan. Selama 7 hari mengkonsumsi sari Mengkudu, bengkak pada perutnya berkurang secara nyata. Pengujian haru terhadap cairan perutnya menunjukkan bahwa sel-sel kanker tersebut telah lenyap.

Menurut Dr. Judah Folkman dari Harvard University, Mengkudu bekerja sinergis dengan mikronutrien lain dalam menghamhat aliran darah yang menuju ke sel-sel tumor. Mekanismenya hampir sama dengan minyak squalen (dari hati ikan hiu) yang mengontrol pertumbuhan tumor otak dan memperpanjang usia tikus eksperimen dengan merusak alat-alat peredaran yang mensuplai darah menuju ke sel-sel tumor.
Menghilangkan Rasa Sakit

Kemampuan buah Mengkudu sebagai zat analgesik telah dikenal dalam sejarah pengobatan tradisional, sehingga tanaman ini disebut “painkiller tree” atau “headache tree”. Riset-riset ilmiah telah membuktikan efek menguntungkan dari Mengkudu untuk mengatasi rasa sakit. Pada tahun 1990, para peneliti menemukan adanya hubungan yang signifikan antara dosis ekstrak sari buah Mengkudu dengan aktifitas analgesik tikus­tikus percobaan (umumnya, semakin banyak digunakan, efek analgesiknya akan semakin kuat).

Banyak teori yang menjelaskan tentang bagaimana mekanisme kerja Mengkudu menghilangkan rasa sakit. Salah satunya adalah teori Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia terkenal dari AS) yang mengatakan bahwa xeronine-lah yang berperan dalam menghilangkan rasa sakit. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak, tempat berasalnya rasa sakit.

Beberapa kasus rasa sakit yang kronis seperti sakit kepala terus menerus, rasa sakit pada otot saraf dan nyeri sendi disembuhkan setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu.
Anti-peradangan dan Anti-alergi

Senyawa scopoletin (hidroksi-metoksi-kumarin) sangat efektif sebagai zat anti-radang dan anti-alergi. Literatur-literatur kedokteran melaporkan keberhasilan pengobatan pada arthritis, bursitis, car-pal tunnel syndrome dan alergi dengan menggunakan scopoletin.

Bryant Bloss, MD, ahli ortopedi dari Indiana, AS melaporkan keberhasilan sari buah Mengkudu menyembuhkan sakit punggung yang dialaminya dan juga 15 orang pasiennya. Sementara itu, 8 orang pasiennya melaporkan bahwa sakit lutut (osteoarthritis) hampir tidak terasa selama mengkonsumsi sari buah Mengkudu. Tiga dari pasien Dr. Bloss yang menderita asma mengalami kemajuan dengan semakin berkurangnya batuk. Beberapa pasien yang mengalami radang sendi juga mulai mengalami kemajuan secara nyata setelah minum sari buah Mengkudu. Beliau menawarkan sari buah Mengkudu sebagai makanan tambahan/suplemen, dan bukan sebagai obat kepada para pasiennya.
Anti-bakteri

Hasil penelitian yang dimuat darn jurnal Pacific Science (vo1.4, tahun 1950) melaporkan bahma Mengkudu mengandung bahan anti bakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit jantung masalah pencernaan. Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada akar Mengkudu ternyata dapat melawan bakteri Staphylococcus yang menyehabkan infeksi pada jantung dan bakteri Shigella yang menyebabkan disentri.

Mengkudu bersifat anti bakteri terhadap: Bacil­lus subtilis, Escherichicr coli, Proteus morganii, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella montevdleo, Salmonella schotmuelleri, Salmonella typhi, Shigella dysenteriae, Shigella flexnerii, Shigella paraciysente­riae BH und III-Z, Staphylococcus aureus.

Dr. Robert Young, ahli mikrobiologi dari Utah, USA menemukan yeast molds dan jamur beserta racun yang dihasilkannya dapat menyehabkan sel-sel sakit karena derajat keasamannya (pH) meningkat. Dengan mengkonsumsi sari buah Mengkudu, keadaan tersebut dapat diatasi karena Mengkudu membantu mengatur keseimbangan pH tubuh, sehingga meningkatkan kernampuan tubuh menyerap vitamin-vitamin, mineral dan protein.

Mengatur Siklus Suasana Hati (Mood)

Salah satu kemampuan lain yang dimiliki oleh seopoletin adalah dapat mengikat serotonin. Menurut Dr. Harrison (DC.General Hospital, USA) scopoletin dapat meningkatkan kegiatan kelenjar peneal yang terdapat di dalam otak, yang merupakan tempat dimana serotonin diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormon melatonin. Serotonin adalah salah satu zat penting di dalam butiran darah (trombosit) manusia yang melapisi saluran pencernaan dan otak.

Di dalarn otak, serotonin berperan sebagai neutrotrcrnsmitter, penghantar sinyal saran dan prekursor hormon melatonin. Sero­tonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual. Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer.

Mengatur Siklus Energi Tubuh

Dr. Harrison juga melaporkan bahwa perubahan frekuensi energi tubuh juga disebabkan oleh kegiatan positif sari buah Mengkudu. Efek yang ditimbulkan antara lain; dapat menstabilkan gula darah, mengurangi rasa sakit waktu menstruasi, mengurangi keinginan buang air kecil pada malam hari untuk pria yang mengalami pembengkakan prostat.

Menurut Dr. Heinicke (ahli biokimia dari AS), xeronine juga turut berperan dalam proses siklus energi tubuh. Ia menjelaskan mekanismenya sebagai berikut, xeronine akan diserap pada tempat yang berdekatan dengan tempat penyerapan endorphin dan bertindak sebagai prekursor hormon (co-hormone) untuk mengaktifkan protein reseptor yang memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan merasa enak dan memiliki banyak energi setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu.

Khasiat Utama

Riset tentang Mengkudu terus berkembang, baik dilakukan oleh para dokter maupun ahli botani dan ahli biokimia. Penelitian difokuskan pada komponen­komponen/susunan kimia yang dikandung Mengkudu dan efek terapetiknya terhadap berbagai macam penyakit.

Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, mengatur fungsi sel dan regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang rusak. Fakta yang menunjukkan bahwa Mengkudu dapat mengatur sel-sel pada tingkat dasar dan kritis itu mungkin dapat menjelaskan mengapa Mengkudu dapat digunakan untuk berbagai macam kondisi kesehatan.

Para dokter di Amerika sudah memberikan banyak laporan tentang keberhasilan penggunaan sari buah Mengkudu terhadap pasien-pasiennya. Dr. Richard Dicks (dari New Jersey, USA) mengatakan, “kami mulai menyadari bahwa kita harus kembali pada hal yang mendasar dari tubuh kita. Apa yang dimaksud dengan metabolisme dalam tubuh adalah membakar nutrisi. Sari buah Mengkudu melindungi tubuh kita dengan memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.”
Khasiat-khasiat Tambahan

Mengkudu memiliki khasiat-khasiat lain yang belum dibuktikan secara medis, namun secara empiris telah banyak orang yang mengalami perbaikan dan peningkatan kesehatan setelah mengkonsumsi sari buahnya. Beberapa problem kesehatan yang dapat diatasi dengan menggunakan Mengkudu:

* Sistem pencernaan: Perut kembung, luka pada usus halus, radang lambung, muntah-muntah dan keracunan makanan.
* Sistem pernapasan: Batuk,bronchitis, sakit tenggorokan, TBC, kolera, demam pada bayi, sinusitis, asma.
* Sistem kardiovaskular: Kolesterol tinggi, penebalan otot jantung, meningkatkan transportasi oksigen di dalam sel.
* Penyakit kulit: Luka bakar, luka, kudis, bisul, selulit, cacing kulit, ketombe, kurap, dan radang pada kulit, borok pada kulit, dan masalah-masalah pada kulit lainnya.
* Mulut dan tenggorokan: Radang tenggorokan, gusi berdarah, batuk, sariawan, sakit gigi.
* Gangguan menstruasi: Sindrom pramenstruasi, siklus haid yang tidak teratur, nyeri pada waktu haid.
* Awet muda: Sari buah Mengkudu dapat digunakan sebagai tonik untuk mengatasi keriput akibat proses penuaan.
* Penyakit-penyakit dalam tubuh: Diabetis, hepatitis kronis, sakit pinggul, sakit kepala, gangguan fungsi ginjal, kencing batu, ganguan pada hormon tiroid.
* Defisiensi daya tahan tubuh: Penyakit virus Epstein-Barr, candidiasis kronis, penyakit akibat infeksi virus HIV, kekurangan tenaga (AES=altered energy syndrome).

Mengapa satu jenis tumbuhan dapat menyembuhkan begitu banyak jenis penyakit?

Riset ilmiah menunjukkan bahwa konstituen-konstituen di dalam buah Mengkudu memiliki khasiat untuk merangsang respon pembentukan kekebalan tubuh, membersihkan darah, mengatur fungsi sel, regenerasi sel rusak dan menghambat pertumbuhan tumor. Fitokimia (zat-zat kimia alami yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan) memiliki khasiat untuk pencegahan penyakit dan kaya akan kandungan antioksidan. Mengkudu memiliki spektrum fitokimia yang sangat luas, beberapa diantaranya hanya terdapat di dalam Mengkudu. Fitokimia-fitokimia tersebut bersinergi satu dengan yang lain untuk menghasilkan khasiat penyembuhan yang mengagumkan.

sumber : http://www.deherba.com/khasiat-mengkudu.html


NB: SehatHerbal.Com menyediakan ektrak Mengkudu, harga 75rb/50 kapsul, pemesanan 081310343598 atau budiprakoso98@gmail.com