Tuesday, November 24, 2009


9 Makanan Merah Penghalau Penyakit

Senin, 23 November 2009 | 08:48 WIB

KOMPAS.com - Pernahkah mendengar nasihat tentang memakan sebuah apel setiap hari untuk menghindarkan diri dari penyakit? Nah, manfaat yang sama juga berlaku bila Anda rajin mengonsumsi sayuran dan buah berwarna merah seperti stroberi, ceri, raspberri, semangka, tomat atau jenis lainnya.

Menurut para ahli nutrisi, hampir semua buah dan sayur berwarna merah mengandung zat-zat penting bagi tubuh, mulai dari vitamin hingga antioksidan menyehatkan seperti lycopene dan anthocyanins. Dua antikosidan ini mampu melindungi tubuh dari risiko penyakit degeneratif seperti sakit jantung, kanker prostat, stroke dan lainnya.

Nah, supaya tetap sehat mulailah mengonsumsi buah dan sayuran sehat ini secara teratur. Berikut adalah buah atau sayuran merah yang patut Anda masukkan dalam daftar diet :

1. Stroberi : salah satu sumber terbaik vitamin C. Buah ini juga kaya akan folat yang memelihara kesehatan jantung serta membantu wanita di masa-masa melahirkan.

2. Ceri : Buah ini kaya akan serat yang terdapat pada kulitnya. Ceri juga mengandung vitamin C serta potassium yang mampu memelihara tensi darah dalam kondisi normal.

3. Cranberri : Dalam beberapa riset, buah ini mampu membunuh sel-sel kanker. Buah berwarna merah marun ini juga mampu mencegah bakteri menempel pada dinding saluran kencing serta bahkan mencegah bakteri H pylori menempel pada dinding lambung dan menyebabkan bisul. Nutrisi yang mampu mencegah mekanismen penempelan itu disebut proanthocyanidins.

4. Tomat : Buah ini mengandung vitamin C dan potassium. Tomat juga sumber terbaik lycopene yang diindikasikan mampu mencegah kanker prostat. Ada pula penelitian yang menghubungkan lycopene dengan pencegahan kanker payudara.

5. Raspberri : Buah ini memiliki kadar serat yang tinggi yang mampu menurunkan kolesterol buruk (LDL).

6. Semangka : Banyak mengandung air, buah ini sumber penting lycopene.

7. Pink Grapefruit : Bila Anda membeli buah ini, pilihlah yang berwarna pink karena kadar antioksidannya lebih tinggi. Buah ini juga sumber terbaik pectin yang mampu menurunkan kolesterol.

8. Red Pepper : Sayuran ini adalah sumber vitamin A yang fenomenal. Manfaatnya akan terasa bagi perawatan kulit, tulang dan gigi. Banyak yang tidak tahu bahwa sayur ini juga mengandung vitamin C sebanyak jeruk.

9. Bit : Sayuran yang berasal dari umbi ini memiliki banyak kandungan berharga seperti folat, lycopene dan anthocyanins.



Editor: acandra
Sumber : WebMD

Monday, November 16, 2009

Sambiloto Tingkatkan Daya Tahan Tubuh


Selasa, 17 November 2009 | 08:26 WIB

KOMPAS.com - Karena kandungannya berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, sambiloto diyakini mampu menangkal virus HIV/AIDS. Sebuah perusahaan di Amerika Serikat sudah mematenkan tanaman ini. Di Indonesia, tanaman ini terserak di sembarang tempat.

Sambiloto termasuk dalam familia atau suku acanthaceae. Tanaman yang daun dan batangnya pahit ini dapat tumbuh pada ketinggian 700 m dpl. Tanaman ini sering kali dijumpai orang di pekarangan rumah. Bahkan tanaman ini juga tumbuh liar di tempat-tempat terbuka seperti ladang, sisi-sisi jalanan atau di tanah kosong yang terbengkalai.

Sambiloto merupakan suatu terna yang tumbuh tegak, dengan tinggi mencapai 90 cm. Batangnya berbentuk segi empat dan bercabang banyak. Tanaman ini mempunyai daun tunggal yang saling berhadap-hadapan, panjangnya 2-8 cm dan lebar 1-3 cm. Tanaman ini juga berbunga sepanjang tahun. Berwarna putih atau ungu, tersusun dalam rangkaian berupa tandan yang tumbuh pada ujung-ujung tangkai.

Sambiloto juga mempunyai buah yang bentuknya memanjang sampai jorong. Panjang buahnya itu sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm serta pangkal dan ujungnya runcing. Bila sudah matang buahnya itu akan berwarna hitam dan akan pecah membujur menjadi empat keping. Biji tumbuhan ini gepeng, kecil, warnanya coklat muda.

Sambiloto mempunyai kandungan zat yang khas berupa andrographolide. "Zat andrographolide ini tidak ada di tanaman lain" ungkap Ir. Winarto, pemilik kebun tanaman obat Karyasari. Selain andrographolide tanaman ini juga mempunyai kandungan zat panicolin. "Makanya berdasarkan dua unsur zat itu sambiloto diberi nama andrographis paniculata" ujar Winarto lagi.

Andrographolide dan panicolin itu memang spesifik. Fungsi utamanya sebenarnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Makanya di Amerika Serikat, sambiloto sudah dipatenkan sebagai obat penyakit AIDS.

Menjadikan suatu tanaman menjadi obat tidaklah gampang. Karena berkaitan dengan pemasaran serta kepercayaan masyarakat. Bila kita berbicara mengenai uji klinis, kebanyakan semua dilakukan di luar negeri. Di samping biayanya yang besar, tenaga ahlinya di sana banyak. Karena itu perusahaan luar negeri berani mematenkan sambiloto sebagai obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Kebanyakan pengobatan tradisional di Jawa, sambiloto diminum sebagai bahan untuk mengobati berbagai penyakit karena dia bersifat antibiotik. Bahan yang biasanya diambil pada sambiloto bisa batang atau daun. "Karena tanaman ini berumur semusim. Daun dan batangnya bisa dicabut sekaligus lalu direbus semua" tambah Winarto lagi.

Masih menurut Winarto, umumnya kalau kita mau meminum sehari 2 gelas ramuan sambiloto, maka daya tahan tubuh kita akan meningkat dan tidak mudah terserang penyakit. Caranya: 10 gram daun kering diberi air 4 gelas lalu direbus hingga airnya tersisa 2 gelas. Sering tidaknya kita minum rebusan sambiloto tergantung dari keadaan badan kita. Bila menderita penyakit serius, maka bisa minum lebih banyak daru itu. Untuk kasus-kasus gigitan serangga sambiloto sangat mujarab. Sedikit ditumbuk lalu dimamarkan ke kulit yang terkena gigitan, gatal-gatal di kulit akan cepat hilang.

Tapi, "Karena rasanya pahit, untuk sekedar pencegahan penyakit bisa minum olahan sambiloto 1/2 gelas saja sehari, tidak perlu sampai 2 gelas. Atau kalau Anda tidak suka rasa pahit, Anda bisa menelan ramuan sambiloto itu dalam bentuk kapsul. Caranya, masukkan saja bubuk dari daun sambiloto kering ke dalam kapsul. Tapi untuk orang yang terkena tekanan darah rendah, minum olahan sambiloto malah akan menambah tekanan darahnya menjadi drop," ungkap Winarto mengingatkan. Jadi hati-hati Anda yang punya tekanan darah rendah. @ Hendra Priantono

Editor: acandra
Sumber : www.gayahidupsehatonline.com

NB : Herbal sambiloto dalam bentuk kapsul mudah dikonsumsi, harga 50rb/btl isi 45 kpsul. info pemesanan 081310343598 atau budiprakoso98@gmail.com

Monday, November 9, 2009

Teh Rosella, Penurun Kolesterol Sekaligus Antioksidan


Selasa, 10 November 2009 | 07:49 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com dr. Intan Airlina Febiliawanti

KOMPAS.com - Teh rosella yang banyak tumbuh di China, India, dan Taiwan seringkali digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Tapi ternyata manfaatnya tak hanya sekedar menurunkan kolesterol, teh ini juga mengandung antioksidan serta mengurangi tekanan darah tinggi.

Studi para ahli di Shan Medical University of Biochemistry di Taiwan mengambil ekstrak Rosella dan terbukti menurunkan kadar LDL kolesterol serta mengurangi resiko penyakit jantung. Hasil penelitian ini dipublikasikan di Journal of the Scinece Of Food and Agriculture yang diprakarsai oleh Dr.Chau - Jong Wang.

Dr. Chau-Jong Wang menyatakan bahwa penelitiannya telah membuktikan komponen ekstrak rosella dapat mengurangi kolesterol dan lemak yang tertimbun di pembuluh darah.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr.Charmaine Griffiths, juru bicara dari British Heart Foundation seperti yang dilansir BBC bahwa ada suatu kandungan antioksidan yang dinamakan flavonoid yang bisa mengurangi LDL atau kolesterol jahat.

Sedangkan seorang peneliti dari Insititute of Biochemistry and Biotechnology di Chung San Medical University, Yun Ching Chan, menyatakan bahwa pigmen dari rosella yang dikeringkan cukup efektif dalam menghancurkan sel kanker. Untuk itu, penelitian lebih lanjut mengenai hal ini masih dilakukan.

Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa untuk mengurangi kolesterol, Anda tidak hanya dengan meminum teh saja. Tentunya, akan lebih baik jika Anda menyertakan olahraga dan makan makanan yang sehat untuk menjaga kesehatan Anda. (dr.Intan Airlina Febiliawanti)

NB : Rossela tea -- harga RP. 30rb/kotak -- pemesanan budiprakoso98@gmail.com atau 081310343598

Selasa, 10 November 2009 | 07:49 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com dr. Intan Airlina Febiliawanti

KOMPAS.com - Teh rosella yang banyak tumbuh di China, India, dan Taiwan seringkali digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Tapi ternyata manfaatnya tak hanya sekedar menurunkan kolesterol, teh ini juga mengandung antioksidan serta mengurangi tekanan darah tinggi.

Studi para ahli di Shan Medical University of Biochemistry di Taiwan mengambil ekstrak Rosella dan terbukti menurunkan kadar LDL kolesterol serta mengurangi resiko penyakit jantung. Hasil penelitian ini dipublikasikan di Journal of the Scinece Of Food and Agriculture yang diprakarsai oleh Dr.Chau - Jong Wang.

Dr. Chau-Jong Wang menyatakan bahwa penelitiannya telah membuktikan komponen ekstrak rosella dapat mengurangi kolesterol dan lemak yang tertimbun di pembuluh darah.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr.Charmaine Griffiths, juru bicara dari British Heart Foundation seperti yang dilansir BBC bahwa ada suatu kandungan antioksidan yang dinamakan flavonoid yang bisa mengurangi LDL atau kolesterol jahat.

Sedangkan seorang peneliti dari Insititute of Biochemistry and Biotechnology di Chung San Medical University, Yun Ching Chan, menyatakan bahwa pigmen dari rosella yang dikeringkan cukup efektif dalam menghancurkan sel kanker. Untuk itu, penelitian lebih lanjut mengenai hal ini masih dilakukan.

Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa untuk mengurangi kolesterol, Anda tidak hanya dengan meminum teh saja. Tentunya, akan lebih baik jika Anda menyertakan olahraga dan makan makanan yang sehat untuk menjaga kesehatan Anda. (dr.Intan Airlina Febiliawanti)

NB : Rossela Tea - harga 30rb/kotak.. pemesanan budiprakoso98@gmail.com atau 0813120343598

Obat Tradisional Makin Diminati di Negara Maju

Selasa, 10 November 2009 | 10:58 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Pengamat kesehatan dari Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Datten Bangun, MSc, SFk mengatakan, masyarakat di negara maju menyukai obat-obatan tradisional berbahan dasar tumbuh-tumbuhan daripada menggunakan obat sintetik yang mengandung bahan kimia.

"Indikasi menyukai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit kini semakin meluas ke berbagai negara di belahan dunia," katanya di Medan, kemarin.

Ia mengatakan, kecenderungan masyarakat luas menggunakan obat-obat tradisional di berbagai negara itu lebih dikenal sebagai "gelombang hijau baru" (new green wave).

Kondisi itu dipicu oleh efek samping obat sintetik dan antibiotik, di samping opini di banyak negara bahwa bahan alami lebih aman dari bahan berzat kimia produksi pabrik.

Dosen Fakultas Kedokteran USU itu menilai, masyarakat dunia semakin mengkhawatirkan dampak negatif penggunaan obat-obat sintetik sehingga mereka ramai-ramai kembali ke alam (back to nature).

Gerakan ini berupaya menggunakan kembali obat-obatan tradisional yang ramuannya dari bahan alami yang didapat di alam. Kondisi ini sendiri membuat para ilmuwan dituntut untuk mengembangkan pengobatan tradisional yang lahir dari kearifan leluhur, seperti berlaku selama ini di Indonesia.

Obat-obatan tradisional memang berkhasiat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga mau pun ketersediaannya.

Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena tidak terlalu menyebabkan efek samping bila pengunaannya benar, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.

Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi demikian rupa sehingga mudah dikonsumsi. Bagian dari obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga.

Kini bentuk obat tradisional yang banyak dijual di pasaran adalah dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia (obat yang masih dalam bentuk aslinya) dan tablet.

Sumber :http://www.kompas.com/read/xml/2009/11/10/10580182/Obat.Tradisional.Makin.Diminati.di.Negara.Maju