Wednesday, September 5, 2012

Cara - Cara Agar Tulang Tidak Cepat Keropos Pengeroposan tulang atau osteoporosis merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai. Osteoporosis adalah jenis yang paling umum dari penyakit tulang. Osteoporosis terjadi ketika tubuh gagal untuk membentuk tulang baru yang cukup, ketika tulang tua telah terlalu banyak dihancurkan oleh tubuh. Hal ini akan mempengaruhi ketahanan dan kekuatan tubuh dalam menopang beban tubuh. Osteoporosis merupakan penipisan jaringan tulang dan hilangnya kepadatan tulang yang dapat berkembang dari waktu ke waktu. Data menyebutkan bahwa sebagian besar wanita di seluruh negara telah atau sedang mengalami osteoporosis. Bahkan di Amerika sekitar 10 juta wanita saat ini telah mengalami osteoporosis dan 34 juta wanita lainnya berisiko osteoporosis. Oleh karena semakin meningkatnya jumlah penderita, maka tidak salah apabila mulai melakukan pencegahan untuk menghindari nya. Penyebab utama osteoporosis adalah penurunan estrogen pada wanita pada saat menopause dan penurunan testosteron pada pria. Kalsium dan fosfat adalah dua mineral yang penting untuk pembentukan tulang normal. Sepanjang usia masih muda, tubuh menggunakan mineral tersebut untuk menghasilkan mineral tulang. Jika tubuh tidak mendapatkan cukup kalsium atau jika tubuh tidak menyerap kalsium yang cukup, maka produksi tulang dan jaringan tulang dapat terganggu. Ketika usia semakin tua, kalsium dan fosfat dapat diserap kembali ke dalam tubuh dari tulang, yang membuat jaringan tulang menjadi lebih lemah. Hal tersebut dapat mengakibatkan tulang rapuh, sehingga lebih rentan terhadap patah tulang, bahkan tanpa cedera sekalipun. Para ahli telah melakukan berbagai penelitian untuk menemukan beberapa cara yang efektif untuk mencegah timbulnya osteoporosis. Menurut Dr. Daemon Jones seperti dikutip detikhealth dari HealthNews menyebutkan bahwa Pertahanan dan pencegahan terbaik dari osteoporosis adalah untuk menciptakan dan mempertahankan tulang yang kuat padat Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah osteoporosis seperti dikutip dari detikhealth yaitu : 1. Menjaga kebugaran 2. Diet sehat 3. Suplemen 4. asupan dan pola makan yang baik dan sehat Berikut tips untuk menjaga agar tulang menjadi kuat tidak cepat keropos. 1. Jaga Tubuh dan Kesehatan dari sekarang sebagai investasi hidup anda di Hari Tua 2. Perbanyak Vitamin D Untuk menjaga agar tulang tetap sehat dan kuat, harus memperbanyak makanan yang tinggi kalsium dan vitamin D. Makanan yang mengandung vitamin D diantaranya adalah sayuran berwarna hijau tua, brokoli, sarden, ikan salmon, kerang serta susu 3. Kurangi Makanan Mengandung Padi-Padian Karena didalam makanan yang mengandung padi-padian mampu mengikat kalsium dan mencegah kelancaran penyerapan didalam tulang. 4. Usahakan Mengkonsumsi Bawang Karena dalam bawang dan garlic mengandung banyak belerang yang sangat baik untuk kesehatan tulang. 5. Kurangi Soft Drink Karena minuman ini banyak mengandung fosfat. Makanan atau minuman yang mengandung fosfat membuat tubuh kita mengeluarkan kalsium 6. Hindari Makanan Dengan Protein Tinggi Makanan yang memiliki kandungan protein tinggi menyebabkan kalsium menguap dari dalam tubuh 7. Kurangi konsumsi kafein Untuk menjaga agar tulang tetap sehat dan kuat, sebaiknya mengurangi konsumsi kafein yang biasanya terdapat dalam kopi. 8. Olah Raga Teratur Disamping asupan makanan yang dianjurkan, olahraga bisa menyehatkan dan menguatkan tulang. Untuk mencegah osteoporosis SehatHerbal menyediakan produk Rosella PT Dr.Liza yang tersedia dalam kemasan kapsul, teh seduh & teh celup. Rosella berkhasiat membantu memelihara kesehatan kulit, mencegah osteoporosis, memperlambat proses penuaan & menopose, mengurangi dampak negative nikotin & mencegah penuaan dini. Sumber : www.wolipop.com, www.detikhealth.com
Kunyit Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh Penulis : Bramirus Mikail | Selasa, 29 Mei 2012 | 09:48 WIB
KOMPAS.com - Kunyit yang selama ini kita kenal sebagai bumbu masakan ternyata menyimpan manfaat luar biasa bagi kesehatan. Sebuah riset kembali menemukan manfaat konsumsi kari (kunyit sebagai bumbu utama) dalam membantu mencegah infeksi baru dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Para ilmuwan mengklaim bahwa senyawa yang ditemukan dalam kunyit dapat membantu meningkatkan kadar cathelicidin antimikroba peptida atau CAMP protein yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan berbagai bakteri, virus atau jamur. Seperti diketahui, kunyit merupakan rempah-rempah yang umum ditemukan di Asia dan telah digunakan selama 2.500 tahun dalam pengobatan tradisional India Ayurveda. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa vitamin D juga dapat meningkatkan kadar CAMP protein. Namun perbedaannya, kadar tinggi vitamin D dalam tubuh bisa menjadi racun dan dapat menyebabkan lebih banyak kalsium yang dilepas dalam darah sehingga menyebabkan hypercalcemia - yang dapat menyebabkan gejala seperti, tidak nafsu makan, mual, dan muntah. Peneliti mengatakan bahwa hasil temuan ini bisa menjadi jalan bagi penelitian baru di bidang nutrisi dan farmakologi. "Penelitian ini menjadi jalan baru untuk mengatur ekspresi gen CAMP," kata Adrian Gombart, seorang profesor biokimia dan biofisika di Linus Pauling Institute, Cornvallis, Oregon yang mempublikasikan temuan ini dalam Journal of Nutritional Biochemistry.. "Sungguh menarik dan agak mengejutkan bahwa kurkumin bisa melakukan itu dan ini dapat menjadi pilihan alternatif untuk mengembangkan terapi medis," tambahnya. Gombart dan tim juga membandingkan efektivitas kurkumin dan omega-3 asam lemak dalam meningkatkan ekspresi gen CAMP. Hasilnya menunjukkan, asam lemak omega-3 tampaknya tidak berguna dalam meningkatkan protein. Sementara percobaan laboratorium menunjukkan, kurkumin pada kunyit memiliki kemampuan hampir tiga kali lipat mendongkrak kadar CAMP pada sel manusia. "Kurkumin sebagai bagian dari kunyit, umumnya dikonsumsi dalam makanan pada tingkat yang cukup rendah," kata Gombart. "Namun, dengan konsumsi secara berkelanjutan dari waktu ke waktu seseorang bisa menjadi sehat dan membantu melindungi terhadap infeksi, terutama pada lambung dan usus," tambahnya. Kurkumin, yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan, saat ini juga sedang dipelajari oleh para ilmuwan di Inggris sebagai suatu senyawa yang efektif untuk melawan kanker. Peneliti berharap, kurkumin dapat meningkatkan keberhasilan kemoterapi dan mengurangi efek samping. "Kami telah menunjukkan bahwa kurkumin memiliki lebih dari 100 cara untuk merusak sel kanker, khususnya sel kanker di usus besar," kata Profesor Will Stewart dari England Universitas di Leicester. "Salah satu mekanisme utama yang mempengaruhi cara kerja mereka (kurkumin) adalah bahwa mereka tumbuh di pembuluh darah," tambah Stewart. Sumber : www.medicaldaily.com Editor : Asep Candra