Lengkuas (Alpina galanga SW) dikenal kaya kandungan kimia. Beberapa zat kimia yang sudah diketahui terkandung dalam tanaman yang dikenal dengan nama daerah laos, laja, atau isem ini adalah saponin, tanin, flavonoida, dan minyak atsiri. Selain itu, terdapat kandungan aktif basonin, eugenol, galangan, dan galangol.
Lengkuas termasuk ke dalam famili Zingiberacceae. Tanaman yang memiliki tinggi hingga tiga meter ini terbagi dalam dua jenis, putih dan merah. Tanaman ini memiliki akar tak teratur. Di lapisan luar terdapat kulit tipis berwarna coklat dan merah di bagian tangkai yang berbentuk umbi. Bagian dalam berwarna putih, jika dikeringkan menjadi kehijau-hijauan. Tanaman ini memiliki bau seperti bumbu, dan berasa pedas tajam seperti lidah tergigit.
Lengkuas yang biasanya digunakan untuk pengobatan adalah jenis lengkuas merah (Alpinia purpurata K Schum). Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lainnya disebutkan, lengkuas merah memiliki sifat antijamur dan antikembung. Efek farmakologi ini umumnya diperoleh dari rimpang yang mengandung basonin, eugenol, galangan dan galangol.
Basonin dikenal memiliki efek merangsang semangat, eugenol mencegah ejakulasi prematur, antijamur Candica albicans, antikejang analgetik, anestetik, dan penekan pengendali gerak, galangan meredakan rasa lelah, antimutagenik, penghambat enzim siklo-oksigenase dan lipoksogenase, sementara galangol dapat merangsang semangat dan menghangatkan tubuh.
Berdasarkan berbagai literatur tentang pengalaman turun-temurun dari berbagai daerah dan negara, lengkuas merah dapat mengobati penyakit-penyakit seperti gangguan perut (kembung, sebah), panu, kurap, eksema, bercak-bercak kulit dan tahi lalat (sproeten), demam dan pembengkakan limpa, pembersih usai bersalin, radang telinga, bronchitis, masuk angin, diare, sakit gigi karena angin dingin, dan sebagai obat kuat.
Untuk mengobati gangguan perut, lengkuas merah sebesar satu jari diiris tipis-tipis, rebus dengan tiga gelas air hingga menjadi dua gelas. Minum satu gelas pagi dan sore sebelum makan.
Sebagai obat panu, ambil rimpang segar satu jari, potong miring, ujung dipukul-pukul hingga seperti kuas, dan gosokkan pada panu. Untuk mengobati kurap, giling hingga halus rimpang lengkuas empat jari dan bawang putih satu buah. Tambahkan satu sendok cuka, panaskan, dan oleskan pada bagian tubuh yang terkena kurap.
Untuk mengobati eksema, cuci dan parut satu jari rimpang, tambahkan air kapur sirih secukupnya, lalu aduk hingga menjadi adonan seperti bubur. Pakai adonan untuk menurap kulit yang terkena eksema, lalu dibalut. Balutan adonan diganti dua hari sekali.
Untuk obat antidemam yang disertai pembesaran limpa; cuci, parut, dan peras rimpang. Tambahkan satu sendok teh air dan sedikit garam dapur, lalu diminum di pagi hari.
Untuk pembersihan sehabis bersalin (nifas), ambil rimpang lengkuas yang masih muda sebesar tiga jari, dicuci, potong-potong, rebus dengan air secukupnya, lalu diminum. Untuk mengobati bronchitis, rimpang lengkuas satu jari dicuci bersih, lalu parut. Tambahkan setengah cangkir air masak dan dua sendok makan madu, lalu diremas sampai merata. Peras dan saring untuk tiga kali minum setiap hari.
Sebagai obat diare, parut tiga perempat rimpang, tambahkan setengah cangkir air dan satu sendok madu. Peras, saring, lalu minum dua kali sehari. Sementara untuk obat kuat (aphrodisiac), minum air rebusan rimpang (sebaiknya dicampur dengan tanaman obat lainnya). arp
Sumber : http://republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=2&id=127831&kat_id=105&kat_id1=150&kat_id2=187
Pak, bagaimana mengolah lengkuas untuk pengobatan anti jamur ?
ReplyDeleteThanks.