Wednesday, January 30, 2008

DAUN SENDOK - Plantago Mayor L.


Daun Sendok
(Plantago mayor L.)
Sinonim :
= P.asiatica, Linn. = P.crenata, Blanco. = P.depressa, Willd. = P.erosa, Wall. = P.exaltata, Horn. = P.hasskarlii Decne. = P.incisa, Hassk. = P.loureiri, Roem. et Schult. = P.media, Blanco.

Familia :
Planfaginaccae


Uraian :
Daun sendok merupakan gulma di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembap,kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 3.300 m dpl. Tumbuhan obat ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 turnbuhan obat yang dianggap sakral di Anglo Saxon. Terna menahun, tumbuh tegak, tinggi 15 - 20 cm. Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertulangan melengkung, panjang 5 - 10 cm, lebar 4 - 9 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk tersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil-kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2 - 4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasak sebagai sayuran Perbanyakan dengan biji.


Nama Lokal :
Ki urat, ceuli, c. uncal (Sunda), meloh kiloh, otot-ototan,; Sangkabuah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot,; suri pandak (Jawa). daun urat. daun urat-urat, daun sendok,; Ekor angin, kuping menjangan (Sumatera). ; Torongoat (Minahasa). ; Che qian cao (China), ma de, xa tien (Vietnam),; Weegbree (Belanda), plantain, greater plantain, ; Broadleaf plantain, rat's tail plantain, waybread,; White man's foot (Inggris).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Infeksi saluran kencing, kencing berlemak, kencing berdarah,; Bengkak karena penyakit ginjal (nefrotik edema), batu empedu,; Batu ginjal, radang prostat (prostatitis), kencing sedikit, demam, ; Influenza, batuk rejan (pertusis), radang saluran napas (Bronkhitis) ; diare, disentri, nyeri lambung, radang mata merah (konjungtivitis),; Kencing manis (diabetes melitus), cacingan, gigitan serangga,; Hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut), mimisan,; Gangguan pencernaan pada anak (dispepsia), cacingan,; Perangsang birahi (afrodisiak), beser mani (spermatorea),; Kencing sakit (disuria), sukar kencing, penglihatan kabur,; Batuk darah, keputihan (leukore), nyeri otot, mata merah,; Batuk berdahak, beri-beri, darah tinggi (hipertensi), rematik gout,; Sakit kuning (jaundice).;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Herba, biji, akar. Biji dikumpulkan setelah masak lalu digongseng atau digongseng dengan air asin.

INDIKASI:
Herba berkhasiat mengatasi:
- gangguan pada saluran kencing seperti infeksi saluran kencing,
kencing berlemak, kencing berdarah, bengkak karena penyakit ginjal
(nefrotik edema), kencing sedikit karena panas dalam,
- batu empedu, batu ginjal,
- radang prostat (prostatitis),
- influenza, demam, batuk rejan (pertusis), radang saluran napas
(bronkitis),
- diare, disentri, nyeri lambung,
- radang mata merah (konjungtivitis), menerangkan penglihatan yang
kabur,
- kencing manis (DM),
- hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut),
- cacingan, gigitan serangga, dan
- perdarahan seperti mimisan, batuk darah.

Akar berkhasiat untuk mengatasi:
- keputihan (leukore) dan
- nyeri otot.

Biji berkhasiat untuk mengatasi:
- gangguan pencernaan pada anak (dispepsia),
- perangsang birahi (afrodisiak), beser mani (spermatorea),
- kencing sakit (disuria), sukar kencing, rasa penuh di perut bagian
bawah,
- diare, disentri,
- cacingan,
- penglihatan kabur,
- mata merah, bengkak dan terasa sakit akibat panas pada organ hati,
- batuk disertai banyak dahak,
- beri-beri, darah tinggi (hipertensi),
- sakit kuning (jaundice), dan
- rematik gout.

CARA PEMAKAIAN :
Herba kering sebanyak 10 - 15 g atau yang segar sebanyak 15 30 g direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu diperas dan saring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 - 15 g biji daun sendok, lalu direbus dan diminum airnya. Untuk pemakaian luar, herba segar dipipis lalu dibubuhkan pada luka berdarah, tersiram air panas atau bisul, lalu dibalut. Pemakaian juga bisa dengan cara direbus, lalu airnya untuk kumur-kumur pada dang gusi dan sakit tenggorok. Bisa juga digunakan dengan cara digiling halus, lalu dibuat salep untuk mengatasi bisul, abses, dan koreng.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Melancarkan kencing
a. Herba daun sendok segar sebanyak 6 ons dicuci, tambahkan gula
batu secukupnya. Bahan tersebut direbus dengan 3 liter air,
sampai air rebusannya tersisa separo. Minum seperti air teh
habiskan dalam sehari.

b. Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat Peras
dan saring sampai airnya terkumpul 1/2 gelas. Tambahkan madu 1
sendok makan, lalu diminum sekaligus.

2. Kencing berdarah :
Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Peras
dan saring sampai airnya terkumpul 1 gelas. Minum sebelum makan

3. Disentri panas :
Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk halus. Peras dan
saring sampai terkumpul 1 gelas. Tambahkan madu 2 sendok makan
sambil diaduk merata. Air perasan,tersebut lalu ditim sebentar.
Minum sekaligus selagi hangat.

4. Disentri basiler, diare :
Herba daun sendok segar sebanyak 30 g setelah dicuci bersih lalu
direbus dengan 2 gelas air sampai air rebusannya tersisa 1 gelas
Setelah dingin disaring, airnya diminum sehari 2 kali, masing-masing
1/2 gelas.

5. Mimisan :
Daun sendok segar sebanyak 15 g dicuci lalu dipipis. Seduh dengan
secangkir air panas. Setelah dingin diperas dan disaring, lalu
diminum sekaligus.

6. Batuk sesak, batuk darah :
Herba daun sendok segar sebanyak 60 g dicuci lalu tambahkan air
bersih sampai terendam dan 30 g gula batu. Ditim sampai mendidih
selama 15 menit. Minum selagi hangat.

Sumber : Sentra Informasi IPTEK :http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=113

Informasi : SehatHerbal.Com menyediakan ektrak herbal Daun Sendok dalam bentuk kapsul, sehingga mudah utk dikonsumsi. Harga Rp. 67.500/botol isi 50 kapsul. Info pemesanan : sehatherbal@gmail.com atau 081310343598

Sunday, January 27, 2008

Teh Hijau Sebagai Anti Kanker


Khasiat teh hijau sebagai antikanker sudah dikenal luas. Namun pernyataan itu selama ini belum didukung oleh bukti ilmiah. Baru-baru ini ilmuwan Inggris dan Spanyol telah menemukan bagaimana teh hijau mampu menahan berkembangnya beberapa jenis kanker. Namun hati-hati bagi perempuan yang sedang merencanakan kehamilan. Mengonsumsi teh hijau yang berlebihan dapat mengakibatkan rusaknya syaraf janin. Oleh karena itu konsumsinya harus dimbangi dengan suplemen asam folat.

Peneliti dari Universitas Murcia di Spanyol dan John Innes Center di Norwich Inggris, telah menemukan suatu senyawa yang disebut dengan EGCG di teh hijau mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dengan mengikatnya ke enzim spesifik.

“Kami telah menemukan untuk pertama kalinya bahwa EGCG di dalam teh hijau ada dalam konsentrasi yang relatif tinggi, mengandung enzim dihydrofolate reductase [DHFR], yang sudah dikenal, dan menjadi target bahan obat antikanker,” kata Professor Roger Thorneley, dari JIC kepada Reuters.

“Ini pertama kali, menurut pengetahuan kami, bahan yang diketahui sebagai obat anti kanker telah diidentifikasi, yang diketahui sebagai EGCG.”
Teh hijau memiliki kandungan EGCG lima kali lebih banyak dibandingkan dengan teh biasa. Kandungan itu diketahui dapat menghambat beberapa jenis sel kanker.

Tetapi beberapa ilmuwan belum yakin senyawa apa saja yang terlibat atau bagaimana mereka bekerja. Mereka juga belum menentukan berapa banyak berapa banyak teh hijau yang bisa diminum setiap orang untuk mendapatkan efek yang menguntungkan.

Thorneley mengatakan EGCG kemungkinan hanya satu dari sejumlah mekanisme anti kanker di teh hijau.

“Kami telah mengidentifikasi enzim ini di sel tumor yang menjadi target EGCG dan mengerti bagaimana hal itu menghentikan enzim dalam pembuatan DNA. Hal ini berarti kami mungkin juga dapat mengembangkan obat anti kanker yang baru berdasarkan struktur molekul EGCG.

Ilmuwan memutuskan untuk meneliti EGCG setelah mereka menyadari strukturnya sama dengan obat kanker yang disebut dengan methotrexate.

“Kami menemukan bahwa EGCG dapat membunuh sel kanker seperti halnya methotrexate,” kata Jose Neptuno Rodriguez-Lopez, dari UMU, salah satu penulis riset yang diterbitkan di jurnal Cancer Research.

EGCG mengikat dengan kuat DHFR, yang esensial dalam sel kanker dan sel sehat. Tetapi dia tida mengikat sekeras methotrexate, sehingga efek sampingnya pada sel yang sehat tidak sekeras dibandingkan dengan obatnya.

Thorneley mengatakan EGCG dapat memimpin senyawa untuk obat antikanker yang baru.
Penemuan itu juga menjelaskan mengapa perempuan yang meminum teh hijau dalam jumlah besar pada waktu mereka konsepsi dan awal kehamilan kemungkinan akan mengalami peningkatan risiko memiliki anak dengan spina bifida atau neural tube disorders.

Perempuan dianjurkan untuk minum suplemen asam folat karena melindungi dari spina bifida. Tetapi mengonsumsi teh hijau dalam jumlah besar dapat menurunkan efektivitas asam folat.

“Enzim ini [DHRF], adalah salah satu suplemen asam folat yang sudah ada. Kekurangan asam folat akan mengakibatkan kerusakan perkembangan neural tube,” tambah Thorneley. Sumber : Bisnis Indonesia

SehatHerbal.Com menyediakan Teh Hijau, harga Rp. 45.000/ kotak. Info pemesanan : sehatherbal@gmail.com atau 081310343598

Sunday, January 20, 2008

Tapak Liman (Elephantophus scaber L.)




Tapak liman tumbuh liar, kadang ditemukan dalam jumlah banyak di lapangan rumput, tepi jalan atau pematang. Tapak liman dapat ditemukan dari dataran rendah samapi ketinggian 1.200 mdpl.

Terna tegak berumur panjang ini mempunyai batang pendek dan kaku, tinggi 30-60 cm dan berambut kasar. daun tunggal berkumpul pada permukaan tanah membentuk roset akar. Daun bentuknya jorong, tepi melekuk dan bergerigi tumpul, ujung tumpul, permukaan berambut kasar, tulang menyirip, warnanya hijau tua, panjang 10-18 cm lebar 3-5 cm. Tangkai bunga keluar dari tengah-tengah roset dengan tinggi 60-75 cm.

Batang tangkai kaku dan liat, berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun pada tangkai bunga kecil, letaknya jarang, panjang 3-9 cm, lebar 1-3 cm. Bungan majemuk berbentuk bongkol, letaknya di ujung batang, berwarna ungu, mekar pada siang hari sekitar pukul satu siang dan menutup kembali pada sore hai. Buah berupa buah bongkah yang keras, berambut, berwarna hitam. Akarnya tunggang yang besar berwarna putih.

Sifat dan Khasiat
Rasa agak pahit pedas, sifany sejuk, astringen. Berkhasiat pereda demam (antipiretik), antibiotik, antiradang, peluruh kencing (diuretik), peluruh dahak, peluruh haid, afrodisak, menghilangkan bengkak, penawar racun (detoksikan), mempercepat pengeluaran nanah dan pelembut kulit.

Kandungan Kimia
Daun tapak liman mengandung elephantopin, deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin, 11, 1 dihydrodeoxyelephantopin, elephantin, efriedelinol, stigmasterol, triacontan-1-ol, dotriacontan-1-ol, lupeol, lupeol acetate. Stigmasterol turunan steroid, yang dapat memacu gairah seksual.

Bunga mengandung flavonoida luteolin-7-glicosoida. Akar mengandung epiprirlinol, lupeol dan stigmasterin.

Bagian yang digunakan
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah herba dan akarnya.Setelah dicabut, cuci bersih, lalu keringkan untuk disimpan dan digunakan jika perlu.

Indikasi
Herba tapak liman digunakan untuk mengatasi :
Influenza, demam, sakit tenggorokan, batuk rejan (pertusis),
Radang mata, sariawan, abses,
Radang otak (epidemik ensefalitis B),
Radang ginjal akut dan kronis,
radang kemih, keputihan,
Kurang darah (anemia),
Busung air (asites), badan bengkak (beri-beri),
Diare, disentri, perut kembung,
Tidak punya gairah seksual,
Digigit ular.
Akar tapak liman digunakan untuk mengatasi :
Radang hati (hepatitis),
Melancarkan proses persalinan, perawatan setelah melahirkan,
Demam pada malaria.
Cara pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus herba tapak liman kering (15-30 g) lalu minum airnya.

Untuk pemakaian luar, gunakan air rebusannya untuk meredam wasir, mengompres bisul dan ekzema, merendam kaki yang kasar dan pecah-pecah. Tumbukan daunnya juga dapat digunakan sebagai tapal pada perut penderita demam.

Contoh pemakaian
Radang hati (hepatitis)
Cuci akar tapak liman yang masih segar (120-180 g), lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam panci email beserta potongan daging secukupnya. Tambahkan air sampai seluruh badan terendam dan permukaan air berada sekitar 3 cm diatasnya. Rebus sampai air rebusannya tersisa kira-kira separuhnya. Setelah dingin, saring airnya, lalu bagi untuk dua kali minum, pagi dan sore hari. Sedangkan dagingnya bisa dimakan. Lakukan selama 4-5 hari.
Busung air (beri-beri)
Cuci seluruh tanaman tapak liman segar (30-60 g), potong-potong seperlunya, lalu masukkan ke dalam mangkuk. Tambahkan tahun (60-120 g) dan air secukupnya, lalu tim. Minum airnya dan tahunya dimakan.
Perut kembung
Cuci batang dan daun tapak liman segar (60 g), lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam panci email, tambahkan tiga gelas air, lalu rebus sampai airnya tersisa separuhnya. Setelah dingin saring lalu bagi untuk dua kali minum, pagi dan sore hari.
Wasir bengkak dan meradang
Ambil dua tanaman tapak liman segar, cuci dan potong-otong seperlunya. Rebus dengan tiga liter air sampai mendidih, baru matikan api. Selagi hangat, tuang kedalam baskom lalu gunakan untuk merendam wasir.
Keputihan
Cuci tanaman tapak liman segar (tiga batang), lalu potong-potong seperlunya. Masukkan kedalam panci email, tambahkan empat gelas air, lau rebus sampai airnya tersisa kira-kira dua gelas. Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing masing satu gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
Diare
Cuci daun segar tapak liman (30 g), lau rebus dengn dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. bagi air saringannya, untuk diminum pada pagi ahri dan sore hari.
Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind. Jilid 3/Dr. Setiawan Dalimartha/Nty


SehatHerbal.Com menyediakan Ektrak Tapak Liman sudah dalam bentuk kapsul dan terdaftar di Badan POM. Harga Rp. 67.500/botol isi 50 kapsul. Info pemesanan : budi prakoso, 081310343598 atau sehatherbal@yahoo.co.id

Thursday, January 17, 2008

BIDARA UPAS, BIKIN SUARA JADI MERDU


Bidara Upas ( Merremia mammosa )

Sinonim =Ipomoea mammosa choir=convolvulus mammosus lour

Familia : convolvulaceae

Uraian :Tanaman ini tumbuh memanjang dan membelit. Daunnya berbentuk jantung, dan bunganya berbentuk lonjong berwarna putih. Umbinya menyerupai kentang atau ubi jalar. Bagian yang biasa dipakai untuk pengobatan adalah pada bagian umbi.

Sifat khas :

Tidak berasa, menghangatkan, dan mengandung bahan kimia zat pahit, dammar, dan zat pati. Berkhasiat sebagai antipiretik, antiinflamasi, sebagai laktagog.

Penyakit yang dapat diobati :

Menyembuhkan batuk, difteri, radang tenggorokan, bengkak, luka, pelancar ASI, dan menjernihkan suara.

Contoh Pemakaian :

Difteri.
Ambil 8 gram umbi bidara upas, dan ¼ cangkir air matang. Umbi diparut kemudian diperas dengan saringan. Cairan hasil penyaringan gunakan untuk berkumur; kemudian ditelan.Lakukan dua kali sehari. Dosis dewasa 2-3 sendok makan, sedang untuk anak 1 sendok makan saja. Bila perlu, dapat diencerkan dengan air matang.

Mengobati radang tenggorokan, batuk, perlancar ASI, dan penjernih suara.
Ambil umbi 8 gram, 6 gram rimpang kencur, 3 helai daun sirih, 3 gram kapulaga, dan air secukupnya.Ramuan dibuat pipis. Cairan bening untuk berkumur dan diminum pagi dan sore.

Lakukan dalam 14 hari. Suara menjadi jernih. Dijamin.

[sumber : SM ]
http://rsherbal.wordpress.com/2007/12/31/bidara-upas-bikin-suara-jadi-merdu/

SehatHerbal.Com menyediakan ektrak herbal bidara upas sdh dalam bentuk kapsul dan terdftar di Badan POM. Harga Rp. 67.500/botol isi 50 kapsul. Info lebih lanjut dan pemesanan : budi prakoso, 081310343598 atau sehatherbal@yahoo.co.id

Wednesday, January 16, 2008

Daun Dewa




Daun Dewa
(Gynura segetum (Lour.) Merr.)

Uraian :
Terna tahunan, tegak, tinggi ± 50 cm, pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam obat. Batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak tua bercabang banyak. Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang. Ujung melancip. Daun tua membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling. Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 - 10 cm. Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm.


Nama Lokal :
Beluntas cina, daun dewa (Sumatra), Samsit; San qi cao (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Luka terpukul, Pendarahan, Batuk darah, muntah darah, mimisan; Infeksi kerongkongan, tidak datang haid, digigit binatang berbisa; Pembekuan darah, Tulang patah, pendarahan setelah melahirkan.

BAGIAN YANG DIPAKAI : Seluruh tanaman.

KEGUNAAN :
DAUN :
Luka terpukul, melancarkan sirkulasi, menghentikan perdarahan (Batuk darah, muntah darah, mimisan), pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid, digigit binatang berbisa.

UMBI :
Menghilangkan bekuan darah (haematom) pembengkakan, tulang patah (Fraktur), perdarahan sehabis melahirkan.

PEMAKAIAN : 15-30 gram daun segar, direbus atau ditumbuk kemudian diperas, minum.

PEMAKAIAN LUAR : Secukupnya tumbuhan ini dilumatkan sampai seperti bubur, ditempelkan ke tempat yang sakit.

KEGUNAAN :
1. Digigit ular / digigit binatang lain:
Umbi dilumatkan kemudian ditempelkan di tempat kelainan.

2. Kutil :
5 lembar daun dewa dihaluskan, dan dilumurkan pada tempat
berkutil, kemudian dibalut. Dilepas keesokan harinya.

CARA PEMAKAIAN:
1. Luka terpukul, tidak datang haid:
15-30 gram herba direbus atau ditumbuk, diambil airnya, campur
dengan arak yang sudah dipanaskan, minum.

2. Perdarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk dan muntah darah :
1 (satu) batang lengkap (15 gram) direbus, minum.

3. Kejang pada anak:
1 batang ditumbuk ambil airnya, dicampur arak, minumkan.

4. Luka terpukul, masuk angin:
6-9 gram umbi segar ditambah arak kuning (wong ciu) secukupnya,
kemudian dipanaskan, minum.

Sumber : Sentra Informasi IPTEK - BPPT

SehatHerbal.com menyediakan ektrak herbal Daun Dewa maupun Umbi Daun Dewa sudah dalam bentuk kapsul. Harga Rp. 72.500/ botol isi 50 kapsul. Produk sdh terdaftar di Badan POM. Info lebih lanjut dan pemesanan : Budi Prakoso, 081310343598 atau sehatherbal@yahoo.co.id

Sehat Dengan Brotowali




24 Maret 2005 14:36:07
Brotowali (Tinospora crispa (L) Miesr merupakan tumbuhan liar yang banyak dijumpai di hutan, ladang atau biasa ditanam sebagai tanaman pagar. Brotowali tumbuh merambat dan hidup subur di daerah tropik (panas). Tumbuhan brotowali memiliki batang sebesar ibu jari kelingking atau jari-jari tangan dan bagian kulit batangnya berbintil-bintil. Daunnya besar, tunggal dan berbentuk seperti jantung agak bulat telur berujung lancip dengan panjang 7-12 cm dan lebar 5-10 cm. Tumbuhan brotowali dikenal juga dengan nama andawali, antawali, bratawali, putrawali, daun gadel, dan lain-lain.

Khasiatnya, antara lain, kencing manis (diabetes melitus), demam, radang hati (hepatitis), rematik, sciatika, sakit perut, diare, malaria, kudis, koreng, manambah nafsu makan, dan lain-lain.

Dosis Pemakaian, untuk pemakaian luar gunakan daun Brotowali secukupnya dilumatkan lalu ditempatkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pemakaian dalam gunakan 10-15 gram brtowali direbus lalu airnya diminum.

Pada pemakaian luar, untuk mengobati koreng, luka pada kulit, gunakan daun brotowali seckupnya dilumatkan hingga halus lalu ditempelkan pada bagian yang sakit, lakukan 2 kali sehari. Untuk mecuci luka gunakan air rebusan brotowali.

Untuk mengobati kudis (skabies), gunakan 3 jari batang brotowali, 3,5 gram bubuk belerang ditumbuk hingga halus, tambahkan minyak kelapa secukupnya dan diaduk rata lalu dibalurkan pada bagian yang sakit 2 kali sehari.

Pemakaian dalam, brotowali dapat digunakan untuk mengobati kencing manis (diabetes melitus), gunakan 15 gram brotowali, 15 gram daun sambiloto kering, 15 gram daun kumis kucing kering direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring dan airnya diminum.

Mengatasi demam kuning dengan 10 gram batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring, tambahkan madu secukupnya dan diminum 2 kali sehari masing-masing 150 cc.

Mengobati demam dengan menggunakan 10 gram batang brotowali direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum 2 kali sehari masing-masing 100 cc, tambahkan madu secukupnya.

Mengatasi rematik dengan menggunakan 15 gram batang brotowali dicuci dan dipotong-potong kemudian direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu disaring, tambahkan madu secukupnya diminum. Lakukan 2 kali sehari.

Untuk malaria, gunakan 10 gram brotowali direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring. Lakukan 2 kali sehari, masing-masing 100 cc.

Pada penyakit radang hati, gunakan 10 gram brotowali, 30 gram temulawak direbus dengan 600 cc air, air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum sebanyak 2 kali.

Brotowali bisa untuk menambah nafsu makan dengan menggunakan 10 gram brotowali, 20 gram temu kunci direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu disaring dan diminum 1 kali sehari. (oleh Prof HM Hembing Wijayakusuma)
Sumber : Suara Karya

SehatHerbal.Com menyediakan ektrak Brotowali sudah dalam bentuk kapsul dan sudah terdaftar di Badan POM. Info lebih lanjut dan pemesanan : Budi Prakoso, 081310343598 atau sehatherbal@yahoo.co.id