Saturday, November 2, 2024

Mengenal Wasir dan Faktor Pemicunya

 


JAKARTA – Mereka yang menghabiskan waktu seharian dengan duduk lama harus waspada. Terlebih lagi kalau mereka ini hanya mengonsumsi sedikit air dan sayuran. Bukan apa-apa, kalangan inilah yang berpotensi besar terserang penyakit wasir atau ambeien.
Menurut Dr. Sutanto Gandakusuma, Ahli Bedah Rumah Sakit (RS) Husada, Jakarta, hampir 70 persen manusia dewasa mempunyai wasir, baik wasir dalam, wasir luar maupun keduanya. Namun tidak semua penderita wasir ini memerlukan pengobatan. Hanya sebagian kecil saja yang memerlukan pertolongan medis, yakni mereka yang mengeluhkan pendarahan, adanya tonjolan dan gatal-gatal.

”Penyebab wasir sebenarnya sederhana, yakni saat susah buang air dipaksakan mengeluarkan kotoran,” ujar Sutanto dalam sebuah seminar mengenai wasir di RS Husada, Jakarta, akhir pekan silam. Penyebab susah buang air ini adalah kurang minum, kurang makan serat, kurang olah raga atau banyak duduk dan mengangkat yang berat-berat.

Solusi penyakit ini sebenarnya cukup gampang, yakni mengubah pola hidup. Bagi mereka yang dalam profesinya banyak duduk seperti sekretaris atau supir disarankan melakukan gerakan-gerakan lain, bukan hanya duduk saja. Karena itu, menurut Sutanto, waktu istirahat alias coffe break sangat penting dimanfaatkan.

Prosedur Pengobatan
Namun kalau sudah telanjur terserang wasir, apa boleh buat, harus segera menjalani terapi yang diberikan ahli medis. Pada stadium wasir ringan, dokter akan memberi obat-obatan jenis phlebodinamic seperti ardium dan daflon atau memberi salep. Tujuannya tak lebih adalah melancarkan sirkulasi darah di daerah anus dan menghilangkan tonjolan, bengkak dan pendarahan.

Salep bertujuan mengurangi sakit, bengkak dan mencegah infeksi. Apabila kondisi tidak juga membaik maka disarankan kembali ke dokter. Menurut Sutanto, dengan ke dokter maka akan bisa dipastikan bahwa penyakit ini memang benar wasir, bukan penyakit yang lebih serius seperti kanker.

”Tidak semua pendarahan dari dubur adalah hemorhoid atau wasir,” jelas Dr. Lie Agustinus Dharmawan, Kepala bagian Bedah RS Husada dalam kesempatan serupa. ”Setiap pendarahan dari dubur harus ditanggapi serius.” Bisa saja pendarahan ini berasal dari saluran cerna seperti usus halus, usus besar, mulut, kerongkongan dan lain-lain. Bila pendarahan berasal dari sini maka bisa saja disebabkan oleh tukak lambung, kerusakan pembuluh darah, kanker dan sejenisnya.

Untuk memastikan adanya kelainan-kelainan ini perlu diadakan diagnosa, mengetahui riwayat penyakit, inspeksi serta penginderaan melalui endoskopi dan angiografi.
Setelah dipastikan bahwa seorang pasien memang menderita wasir maka dokter bisa mengambil tindakan seperti penyuntikan. Tindakan lain adalah ligasi atau pencekikan wasir dengan gelang karet.

Dengan dicekiknya wasir tersebut maka wasir akan mati dan rontok. Menurut Sutanto, tindakan ini tepat untuk wasir yang berada di dalam dan berukuran agak besar. Jika pasien atau dokter sama-sama bersedia melakukan prosedur operasi, maka bisa dilakukan operasi.

Baru-baru ini telah dikembangkan alat operasi baru yakni stapler yang dapat memotong dan menjahit sekaligus usus di atas wasirnya, sehingga wasir secara otomatis terangkat ke atas. Tindakan ini hanya untuk wasir dalam saja. Keuntungan pemakaian stapler adalah penderita sama sekali tidak merasakan nyeri.

Makanan Berserat
Walau bisa diatasi, tentu saja tidak seorang pun bersedia mengalami pelbagai tindakan ”mengerikan” seperti ini. Ada baiknya jauh-jauh hari, di saat kondisi masih normal, orang menghindari faktor penyebab wasir.

Sebenarnya, apa faktor terbesar dari pemicu wasir? Menurut Dr. Ekky M. Rahardja, Unit Gizi Medik instalasi Gizi RS Husada, wasir kerap dihubungkan dengan kelemahan bawaan dinding vena, penekanan oleh rahim selama kehamilan, dan terhambatnya aliran darah vena oleh kontraksi otot dinding rektum selama buang air besar.

Karena itu, mereka yang punya keluhan sulit buang air besar biasanya diikuti dengan gejala wasir. Solusi satu-satunya adalah mengubah pola makan dari rendah serat ke makanan kaya serat.

Serat makanan adalah substansi makanan berasal dari nabati yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia. Substansi tersebut berasal dari dinding sel atau bagian lain.
Meski tidak tergolong sebagai zat gizi, makanan berserat merupakan komponen penting dalam makanan sehari-hari. Ini disebabkan serat bisa menjaga kesehatan gusi dan gigi, mengendalikan berat badan, mengendalikan kadar gula dan lemak darah, meningkatkan penyerapan kalsium dan memperlancar buang air besar. Yang terakhir ini paling erat hubungannya dengan wasir.
”Setelah sebagian besar zat gizi diserap usus halus maka residunya dipindahkan ke usus besar di mana terjadi proses fermentasi feses atau kotoran ke bagian distal,” jelas Ekky yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara ini dalam kesempatan sama.

Pada kondisi kekurangan serat, massa feses menjadi terlalu sedikit untuk dapat didorong keluar oleh gerak peristaltik usus. Oleh karena itu makanan sehari-hari harus mengandung cukup serat disertai cukup minum. Konsumsi serat yang dianjurkan adalah sekitar 30-35 gram per hari.
Konsumsi serat sehari-hari dianggap cukup kalau seseorang sama sekali tidak menderita gangguan buang air besar. Aktivitas buang air besar yang normal adalah dilakukan sedikitnya sekali dalam sehari dan sama sekali tidak mengalami kesulitan apa-apa, yakni tanpa disertai rasa sakit.

Bagi pasien penderita wasir, perlu diberikan makanan serat ekstra. Konsumsi air minum sedikitnya dua liter atau delapan gelas dalam sehari. Ditambah menu makanan yang kaya serat seperti sereal dan umbi dari beras tumbuk, beras merah, ketan hitam, gandum, havermouth, jagung, ubi dan singkong. Sumber serat lain adalah kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-buahan yang dimakan bersama kulitnya dan jelly atau agar-agar.(mer) Copyright © Sinar Harapan 2002

NB: Alternatif herbal utk atasi wasir : Kapsul Daun Ungu dan Kapsul Rumput mutiara. 
 Info lebih lanjut dan pemesanan : sehat.hebal2024@gmail.com atau 082210544594 – Budi Prakoso, SE,MSi

No comments:

Post a Comment