Kalau Ina dan Revy awalnya lebih terbiasa dengan pengobatan medis, maka Tintin Ryanti ( 36) sejak kecil akrab dengan pengobatan alami.
Perempuan yang bekerja di kantor biro perjalanan ini bahkan sudah terbiasa mengkonsumsi jamu gendong sejak masih anak-anak.
Hal ini tak lepas dari pengaruh ayahnya, Marzuki Saleh(73) yang sangat percaya pada pengobatan alami. Dia bsia mengkonsumsi bawang putih yang rasanya getir secara kontinyu setiap hari, setelah mendengar seorang teman mengatakan bawang putih baik untuk kesehatan jantung.
"Dulu ketika dia sakit darah tinggi, ada dokter yang bilang coba makan daun seledri saja karena ini baik untuk penyakit darah tinggi. Bokap langsung makan daun seledri sebagai lalapan," cerita Tintin yang kini fasih menganjurkan teman-temannya mengkonsumsi jeruk nipis, daun seledri, sampai minyak ikan dan madu meski dia bukan ahli pengobatan herbal.
Kepercayaan Marzuki pada pengobatan herbal rupanya menjadikan seluruh anggota keluarga juga percaya pada pengobatan ini. " Buktinya sampai sekarang Alhamdulillah bokap enggak pernah kambung darah tingginya. Dia sehat saja dan gembira ."kata Tintin memberi alasan sekaligus bukti bahwa ayahnya yang rajin mengkonsumsi pengobatan herbal tetap sehat.
Tintin sendiri setiap pagi sebelum sarapan mengkonsumsi jeruk nipis karena percaya unsur yang dikandung jeruk nipis bisa mendetoksifikasi racun dalam tubuhnya. Ketika ibunya , Julia Husni (69) menderita katarak juga diobati dengan daun dari pohon katarak.
" Saya tidak tahu nama latih pohon katarak. Tapi menggunakannya mudah, cukup rendam daun pohon itu, lalu air rendaman dipakai membasuh mata. Rasanya perih banget dan setiap bangun tidur pagi kotoran mata pasti banyak sekali. Tetapi ini membuat katarak cepat hilang. Ini bisa dipakai sekali sampai tiga kali seminggu, tetapi jangan setiap hari ,"tutur Tintin.
Tintin pernah menderita migren yang parah. Sakit pada satu sisi bagian kepala itu bisa menyerangnya kapan saja. Setiap kali migren datang, Tintin minum obat pereda rasa sakit, sampai tanpa sadar dia jadi bergantung pada satu merek obat pereda rasa sakit. Dia tak percaya diri apabila tak membawa obat itu kemana pun pergi.
Kebetulan seorang saudara memperkenalkannya dengan klinik penyembuhan holistik yang menggunakan metode pengobatan alami. Tintin mencoba dan hasilnya, keluhan migren jauh berkurang.
Sebagian orang yang memilih menggunakan pengobatan alami atau herbal sebenarnya tidak anti pengobatan medis.
Mereka kemudian memutuskan menggunakan pengobatan herbal, antara lain karena merasa unsur-unsur yang dikandung bahan alami ini lebih bisa diterima tubuh. Artinya, tidak mengandung efek samping yang bisa menimbulkan penyakit lain dalam tubuh.
Tintin dan keluarga besarnya yang "fanatik" pengobatan alami, misalnya, sampai mempelajari manfaat dari tumbuh-tumbuhan dari berbagai buku, selain berdasarkan anjuran teman-teman. Menurut dia, buku tentang pengobatan herbal harganya relatif murah dibandingkan pengetahuan yang terkandung di dalamnya.
"Kalau ada jenis tanaman yang dikatakan berkhasiat oleh buku itu dan kami belum punya, pasti kami mencarinya ke tempat-tempat yang biasa menjual tanaman obat. Biasanya kami pergi ke Bogor atau Trubus, "tutur Tintin, yang halaman rumahnya dipenuhi berbagai tanaman berkhasiat seperti jahe, kunyit, sereh, kumis kucing , jeruk nipis, sampai pohon katarak.
Namun, apabila dokter mengatakan hanya obat kimia yang bisa menyembuhkan mereka tak keberatan mengkonsumsinya. Meski biasanya mereka bertanya dulu adakah kemungkinan dilakukan pengobatan alami.
"Kalau dokter memberi alternatif obat alami, pasti kami memilih obat alami. Mengkonsumsi obat alami itu berarti kita terhindar dari salah obat atau keracunan obat. Obat alami memang harus dikonsumsi dalam jangka waktu lebih panjang, karena efeknya baru terasa agak lama. Ini tidak seperti obat kimia yang ces-pleng', ujarnya.
Pemilihan menggunakan pengobatan herbal umumnya dilakukan orang lewat "iklan" dari mulut ke mulut.Ini lebih mereka percayai karena biasanya berdasarkan pengalaman langsung dari yang bersangkutan.
Ina yang merasa sukses dengan pengobatan herbal untuk benjolan di rahim dan leher kemudian menyarankan ibunya yang pernah menderita stroke untuk menggunakan obat-obatan herbal. Menurut cerita , setelah mengkonsumsi mengkudu dan rebusan mahkota dewa, gula darah serta tekanan darah ibunya relatif stabil.
"Anak saya juga ada asmanya sedikit. Kalau dia sudah mulai batuk saya kasih kapsul sambiloto dan sampai sekarang relatif asmanya enggak kambuh-kambuh lagi." tutur Ina yang juga menanam sambiloto, sambungnyawa, dan pohon dewa di rumahnya.
Adiknya , Atun (34) yang sejak lama menderita penyakit mag dan cukup lama mengkonsumsi obat-obat mag, sejak sekitar setahun terakhir juga beralih pada obat herbal. dia memilih menggunakan kapsul temulawak.
Ketika salah seorang temannya mengeluh nyeri karena pada payudara dan dokter menyarankan tindakan, Ina memperkenalkan pada pengobatan herbal. " Alhamdullilah setelah mengkonsumsi mahkota dewa, cakar ayam dan temu putih, kata dia senut-senutnya hilang.' cerita Ina.
sementara Tintin tak bosan-bosan menganjurkan teman-temannya menggunakan pengobatan herbal apabila mereka mengeluh tentang kesehatan.
Sumber : http://www.kompas.com/kesehatan/news/0505/30/03236.htm
terima kasih atas informasinya....
ReplyDeletekunjungi juga blog saya
http//blog.unand.ac.id/ichwana dan
http://doichwana.blogspot.com